Sabtu, 25 September 2010

Renungan utk Pesta Maria Immaculata 8 Des 2006

Seminar "Peran dan Kedudukan Bunda Maria"
(dipandang dari ajaran Katolik, Protestan dan Islam) yang akan diadakan pada hari
Minggu 30 Mei 2010,
9.30 di Aula Katedral, Jakarta.
Nara Sumber : Rm Pidyarto Gunawan O'Carm, Bpk K.H. Jalaludin Rakhmat MSC, Pendeta Jerry Tawalujan MTh, Pendeta Bunyamin Sutandhi.
Info: Krisnadi 0816-181-1932 (krisnadi_7@hotmail.com)
Bapak-Ibu sekalian, saya akan membacakan dua ayat:

    Falamma wadaAAatha qalat rabbi innee wadaAAtuha ontha waAllahu aAAlamu bima wadaAAat walaysa alththakaru kaalontha wainnee sammaytuha maryama wainnee oAAeethuha bika wathurriyyataha mina alshshaytani alrrajeemi Fataqabbalaha rabbuha biqaboolin hasanin waanbataha nabatan hasanan wakaffalaha zakariyya kullama dakhala AAalayha zakariyya almihraba wajada AAindaha rizqan qala ya maryamu anna laki hatha qalat huwa min AAindi Allahi inna Allaha yarzuqu man yashao bighayri hisabin

Agak bingung? Yah mungkin karena saya kurang biasa membaca dalam bahasa Arab. "Lho, kok Arab?" Benar bapak-bapak dan ibu-ibu, itu tadi dua buah ayat dalam bahasa Arab, bukan bahasa Ibrani atau Yunani seperti manuskrip-manuskrip Kitab Perjanjian Baru atau Perjanjian Lama.

Terjemahannya adalah sebagai berikut:

    Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk." Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya. Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakaria berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.

Tentu saja ayat ini tidak akan ditemukan di Alkitab. Kenapa? Karena ini adalah ayat dari Quran, surat Al-Imran ayat ke 36 dan 37 (Quran 3:36-37).

Mungkin bapak-ibu protest "Kok bawa-bawa Quran di homili Gereja?" Saya maklum. Saya harap bapak-ibu sabar dulu. Ada point penting yang ingin saya sampaikan dengan menunjukkan ayat Quran tersebut.

Ayat Quran tersebut berbicara mengenai kelahiran Maria. Kita lihat di ayat 3:36 ibu dari Santa Maria (yang disebut "istri Imran" di ayat tersebut, Imran sendiri adalah ayah Maria menurut Quran) memohon kepada Allah perlindungan bagi anaknya (St. Maria) dan keturunan dari anaknya tersebut (ie. Isa Al Masih alias Yesus Kristus). Perlindungan dari apa? Perlindungan dari, seperti yang sering dikatakan umat Islam, "syaiton ni rojin," dari "setan yang terkutuk." Di ayat selanjutnya (3:37) diberitahukan bahwa permintaan itu diterima oleh Tuhan dengan "penerimaan yang baik." Bahkan Allah mendidik Maryam dengan "pendidikan yang baik."

Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, saya berani mengatakan bahwa di ayat-ayat Quran tersebut tersirat keyakinan akan Maria yang dikandung tanpa noda dosa asal!

Ketika manusia jatuh dalam dosa, dia berada dalam dominasi setan. Ini bukan berarti bahwa orang yang berdosa kemudian dia dirasuki setan. Ini berarti bahwa: dosa membuat seseorang jauh dari Allah dan rahmatNya sehingga manusia lebih condong ke yang jahat, ie. setan. Karena itu, ketika ibu dari Maria memohon kepada Tuhan untuk perlindungan bagi Maria dan keturunan Maria dari syaiton ni rojin ini berarti bahwa baik Maria, ataupun Yesus (keturunan Maria), tidak pernah berada dalam kuasa syaiton ni rojin DAN INI BERARTI MEREKA TIDAK PERNAH JATUH KEDALAM DOSA. Baik Maria maupun Yesus tidak pernah berada dalam kuasa dosa sejak mereka dibentuk dalam rahim (tentunya Yesus tidak pernah berada dalam kuasa dosa karena Dia Allah, sedangkan Maria tidak pernah berada dalam dosa karena rahmat khusus Allah yang terjadi karena salib Kristus juga)

Tentu saja saja saya harus mengingatkan bahwa Islam sendiri tidak mengimani ajaran tentang dosa asal, yaitu dosa yang melekat pada diri semua manusia karena kejatuhan manusia pertama (Adam). Tapi khusus di ayat tersebut seakan-akan ada sedikit pengakuan tersirat.

Dan sebagai umat Katolik saya sama sekali tidak menganggap Quran sebagai Kitab Suci yang diilhami oleh Allah maupun berasal dari Allah. Saya juga tidak akan mengatakan bahwa Surat 3:36-37 di Quran tersebut diilhami Allah karena sesuai dengan ajaran Katolik mengenai Maria dikandung tanpa noda dosa asal..

Tujuan saya menyampaikan ayat Quran tersebut adalah menunjukkan bagaimana ajaran Maria Terkandung Tanpa Noda Dosa Asal sudah mengakar sejak jaman purba.

Seperti kita tahu, Mohammad meng-klaim menerima wahyu di Gua Hira pada 520 masehi. Quran sendiri diturunkan sekitar tahun 520-530 masehi (diturunkan satu persatu, tidak langsung semuanya). Pada jaman itu Gereja Katolik sudah berkembang pesat. Sudah terpilih 52 Paus termasuk Petrus dan sudah diadakan 4 Konsili Ekumenis (Nicea I, Constantinople I, Ephesus, Chalcedon). Adanya ajaran Maria terkandung tanpa noda asal di kitab suci umat Islam secara tersirat, sekalipun mereka sendiri tidak mengimani ajaran Dosa Asal, menunjukkan adanya pengaruh pemikiran Katolik di jaman purba (tahun 500-an, tahun Quran diturunkan). Ini berarti bahwa ajaran Maria Terkandung Tanpa Noda Asal merupakan ajaran yang sejak dahulu diimani oleh umat Gereja Katolik.

Sekali lagi, tentu saja umat Islam akan menolak mentah-mentah kesimpulan yang saya ungkapkan tersebut. Mereka akan mengatakan bahwa ayat-ayat di Quran itu berasal dari Allah, sama sekali bukan pengaruh dari Gereja Katolik. Silahkan mereka berkata begitu. Tapi saya pribadi, berdasarkan sejarah, tidak sependapat. Saya tidak perlu meyakini bahwa Quran berasal dari Allah. Saya merasa Quran berasal dari manusia. Dan para manusia ini terpengaruhi oleh pemikiran sekitarnya yang Katolik (karena pada jaman itu hampir seluruh Timur Tengah [kecuali Iran yang menganut Zoroastrian dan Manichaenism, dan sebagian peninsula Arab yang penyembah berhala] adalah Katolik).






Info tambahan:

Sura 3:36-37 (Rashad Khalifa)
36 When she gave birth to her, she said, "My Lord, I have given birth to a girl" - GOD was fully aware of what she bore - "The male is not the same as the female. I have named her Mary, and I invoke Your protection for her and her descendants from the rejected devil."

37 Her Lord accepted her a gracious acceptance, and brought her up a gracious upbringing, under the guardianship of Zachariah. Whenever Zachariah entered her sanctuary he found provisions with her. He would ask, "Mary, where did you get this from?" She would say, "It is from GOD. GOD provides for whomever He chooses, without limits."


Sura 3:36-37 (Muhammad Asad)
36 But when she had given birth to the child, she said: "O my Sustainer! Behold, I have given birth to a female" - the while God had been fully aware of what she would give birth to, and [fully aware] that no male child [she might have hoped for] could ever have been like this female - "and I have named her Mary. And, verily, I seek Thy protection for her and her offspring against Satan, the accursed."

37 And thereupon her Sustainer accepted the girl-child with goodly acceptance, and caused her to grow up in goodly growth, and placed her in the care of Zachariah. Whenever Zachariah visited her in the sanctuary, he found her provided with food. He would ask: "O Mary, whence came this unto thee?" She would answer: "It is from God; behold, God grants sustenance unto whom He wills, beyond all reckoning."


Sura 3:36-37 (Yusuf Ali)
36 When she was delivered, she said: "O my Lord! Behold! I am delivered of a female child!"- and Allah knew best what she brought forth- "And no wise is the male Like the female. I have named her Mary, and I commend her and her offspring to Thy protection from the Evil One, the Rejected."

37 Right graciously did her Lord accept her: He made her grow in purity and beauty: To the care of Zakariya was she assigned. Every time that he entered (Her) chamber to see her, He found her supplied with sustenance. He said: "O Mary! Whence (comes) this to you?" She said: "From Allah. for Allah Provides sustenance to whom He pleases without measure."


Sura 3:36-37 (M. Picktall)
3:36 And when she was delivered she said: My Lord! Lo! I am delivered of a female--Allah knew best of what she was delivered--the male is not as the female; and Lo! I have named her Mary, and Lo! I crave Thy protection for her and for her offspring from Satan the outcast.

3:37 And her Lord accepted her with full acceptance and vouchsafed to her a goodly growth; and made Zachariah her guardian. Whenever Zachariah went into the sanctuary where she was, he found that she had food. He said: O Mary! Whence cometh unto thee this (food)? She answered: It is from Allah. Allah giveth without stint to whom He will.


فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنثَى وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالأُنثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وِإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ (3:36)

فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٍ وَأَنبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنًا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّا كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيْهَا زَكَرِيَّا الْمِحْرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزْقاً قَالَ يَا مَرْيَمُ أَنَّى لَكِ هَـذَا قَالَتْ هُوَ مِنْ عِندِ اللّهِ إنَّ اللّهَ يَرْزُقُ مَن يَشَاء بِغَيْرِ حِسَابٍ (3:37)
Hadith, Al-Bukhari, diambil dari islamicity.com
http://www.islamicity.com/mosque/sunnah/bukhari/055.sbt.html#004.055.641
    Volume 4, Book 55, Number 641:
      Narrated Said bin Al-Musaiyab: Abu Huraira said, "I heard Allah's Apostle saying, 'There is none born among the off-spring of Adam, but Satan touches it. A child therefore, cries loudly at the time of birth because of the touch of Satan, except Mary and her child." Then Abu Huraira recited: "And I seek refuge with You for her and for her offspring from the outcast Satan" (3.36)

Terjemahan (aku terjemahkan sendiri karena gak ketemu Hadith Indonesianya, kalau ada yang menemukan terjemahan resmi Indonesia silahkan di post):

    Volume 4, Buku 55, Nomor 641:
      Dikisahkan oleh Said bin Al-Musaiyab: Abu Huraira berkata, "aku mendengar Rasul Allah berkata, 'tidak ada seorangpun yang dilahirkan diantara anak-cucu Adam, tapi tidak disentuh Setan. Karenanya seorang anak, menangis keras pada saat kelahiran karena sentuhan Setan, kecuali Maria dan anaknya." Kemudian Abu Huraira mengucapkan: "Dan aku mencari perlindungan dalam Engkau bagi dia [wanita] dan anaknya ["nya" = "wanita"] dari Setan yang terbuang" (3.36)

Sungguh menarik membaca bagaimana Mohammad menafsirkan Sura 3:36.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar